Ketika sang mentari
terbit
terbit
Dan gelapnya malam tlah
hilang
hilang
Di saat itu juga…aku
melihat
melihat
Ayahanda tercinta tlah
tiada di rumah
tiada di rumah
Sebelum ayam berkokok
Sebelum mentari terbit
Dia telah berangkat
kerja
kerja
Untuk menafkahi
keluarganya
keluarganya
Setiap hari selalu begitu
Bahkan sarapan pagipun
tak sempat
tak sempat
Demi menafkahi
keluarganya
keluarganya
Dia selalu bekerja
banting tulang
banting tulang
Bahkan…
Dia tidak peduli
meskipun dia sudah tua
meskipun dia sudah tua
Pergi pagi…pulang
malam
malam
Itulah yang selalu
terjadi
terjadi
Tidak ada sedikitpun
waktu
waktu
Yang tersisa
Untuk kami
Dia tidak pernah
meminta
meminta
Lebih dariku
Yang ia
minta..hanyalah Satu
minta..hanyalah Satu
rajin sekolah
Dan patuhi orang tua
Terutama ibu
Ibu yang bersusah
payah mengandungku
payah mengandungku
Merawatku..dan
membesarkanku
membesarkanku
Dia tidak pernah lelah
merawatku
merawatku
Dia selalu hadir
disisiku
disisiku
Di saat sedih maupun
senang
senang
Ialah sosok seorang
wanita
wanita
Yang tak bisa
tergantikan
tergantikan
Dalam hatiku
Meskipun sampai akhir
hayatku
hayatku
SMK Kabun